Asa Kaltim Berdaulat Energi (2): Jajaki Energi Terbarukan, IKN Beri Keuntungan

Ketahanan energi menjadi kunci kedaulatan suatu negara atau daerah. Provinsi Kaltim ingin menjadi daerah yang memiliki ketahanan energi memadai. Memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.

Pemprov menyadari program ketahanan energi membutuhkan kerjasama berbagai pihak. Selain PLN, juga diperlukan terobosan atau inovasi untuk mencapai target tersebut.

Dalam program Rencana Umum Energi Daerah (RUED), ada salahsatu gagasan: Energi Baru Terbarukan (EBT). Energi ini menjadi harapan untuk membantu mewujudkan Kaltim berdaulat energi. Sebagai langkah lain untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Munawwar, potensi EBT yang saat ini bisa dikembangkan adalah POME atau limbah cair kelapa sawit.

Berdasarkan data dinas ESDM Kaltim, ada tujuh daerah yang saat ini tengah mengembangkan potensi pembangkit listri dari POME ini. Yaitu: Kutim, Kukar, Berau, Kubar, PPU, Paser dan Mahulu.

Masing-masing daerah memiliki potensi tandan buah sawit (TBS) dan mampu menghasilkan kapasitas pembangkit hingga puluhan megawatt (MW). Yang terbesar adalah di Kutim. Potensi POME yang dihasilkan 5.015.811,02 meter kubik (M3) dengan kapasitas pembangkit 44,55 MW. Kemudian Kukar dengan jumlah POME 2.224.551,62 meter kuk dan kapasitas 19,76 MW.

“Kami optimistis 2025 mendatang sudah tidak ada daerah di Kaltim yang gelap gulita,” tukas Kadis ESDM Kaltim Munnawar.

Potensi lainnya adalah memanfaatkan tenaga surya atau solar cell. Ini bisa berguna untuk menerangi listrik desa. Untuk kondisi geografis Kaltim, potensi radiasi sinar matahari mencapai 1.000 Wattpeak (Wp) per meter persegi. Wattpeak adalah nominal watt yang dihasilkan dari panel surya.

Pemprov memerkirakan jika tersedia panel surya hingga 20 persen, daya listrik yang didapat bisa 200 Wp per meter persegi. Karena itu Pemprov Kaltim kini serius membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tercatat pemprov telah membangun 53 PLTS di sejumlah kabupaten/kota. Seperti Berau, Bontang, Kubar, Kukar, Kutim, Mahulu, Paser dan PPU.

IKN Beri Keuntungan

Proyeksi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim dipastikan memberikan keuntungan bagi Kaltim mewujudkan ketahanan energi.

Yang pasti, ketersediaan listrik akan tercukupi. Karena saat ini tengah dan akan dibangun energi untuk memenuhi kebutuhan listrik IKN Nusantara.

Sebagaimana diungkapkan General Manager PLN UIP Kalbagtim Josua Simanungkalit. Ia membeber sejumlah proyeksi kebutuhan listrik untuk IKN.

Dengan asumsi pemindahan penduduk sebanhyak 1,5 juta jiwa, konsumsi listrik per kapita diperkirakan sebesar 4.000 kWh. Lalu produksi energi listrik sebesar 6.600 GWh, maka proyeksi kebutuhan energi listrik adalah 6.000 GWh. Dengan demikian beban puncak konsumsi listrik senilai 1.196 megawatt (MW).

Sementara berdasar hasil Rencana Penyedia Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL), sampai 2024 mendatang pasokkan listrik di Kaltim baru mencapai 691 MW. Masih butuh tambahan 884 MW untuk bisa mencapai beban puncak 1.196 MW.

Josua juga menjelaskan kelistrikan Kaltim dan Kalsel saling interkoneksi. Antara Sistem Barito di Kalsel dengan Sistem Mahakam di Kaltim. “Daya mampu pasok yang dihasilkan adalah sebesar 1.181 megawatt dan beban puncak sebesar 557 megawatt, sementara cadangan daya sebesar 624 megawatt atau Surplus,” bebernya.

PLN juga sudah lakukan roadmap untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN. Konsentrasinya adalah membangun sarana dan prasarana dengan konsep yang sudah disusun. Yakni: Smart (Zero Down Time (ZDT), Distribution Automation System (DAS),Smart Grid (AMI)), Green (Renewable Energy,Less Emission,Electrical Vehicle Charging Station), Beautiful (Underground cable, Futuristic design substation).

Dari data yang diimpun tim redaksi, PLN telah melakukan sejumlah kerja sama untuk membangun sumber energi terbarukan. Seperti: kerja sama pembangunan PLTA di Bendungan Lambakan, Long Kali, Paser. Potensi listriknya adalah 20,5 MW.

Nantinya PLN akan mengembangkan power house dan jaringan 20kV ke Long Ikis. Lalu kerja sama pembangunan PLTA di Bendngan Arsari, Sepaku, PPU. Potensi listriknya 20,5 MW. Di sini PLN juga akan mengembangkan power hpuse dan jaringan 20kV ke Sepaku. “Dan kami PLN siap untuk melistriki Ibu Kota Negara Nusantara,” tegas Josua. (*/habis)

BACA SEBELUMNYA:

Tinggalkan Komentar