Optimisme Menguat, Investor di Nusantara Mulai Membangun ke WIlayah Pengembangan

Pembangunan IKN menjadi daya tarik investor berinvestasi di Kabupaten PPU. (ist)

Pemerintah menggelontorkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) senilai Rp48,8 triliun periode 2025-2028 untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono memberi keyakinan bagi investor untuk berinvestasi di IKN.

“Terbukti bahwa minat investor yang telah meluncurkan pembangunan sudah meluas ke wilayah pengembangan (WP) 1B dan 1C, meski infrastruktur dasar di area tersebut masih dalam proses dibangun,” kata Agung, di Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (1/2/2025), mengutip Antara.

Agung menyebut antusiasme investor sangat besar. Semangat ini bisa dilihat dari beberapa WP sudah memulai peletakan batu pertama, karena kepastian anggaran APBN untuk OIKN hingga 2028 yang dapat memberikan jaminan infrastruktur memadai di seluruh KIPP hingga WP 1B dan 1C di lokasi persil investor.

Sedangkan untuk fokus di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, saat ini adalah sedang proses pengembangan pada WP 1A, karena di kawasan ini infrastrukturnya sudah siap.

Agung menyatakan setiap investor yang melakukan peluncuran pembangunan telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan Lahan dengan Otorita IKN. Dalam PKS ini tercantum rencana pembangunan yang mencakup tahapan dan jadwal proyek. Salah satu hal penting dalam perjanjian adalah kewajiban investor memulai pembangunan paling lambat 18 bulan setelah perjanjian ditandatangani.

Investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama pembangunan, katanya, memiliki jadwal pembangunan yang sudah dijelaskan dalam PKS, sehingga mereka akan mengacu pada tahapan jadwal yang sebelumnya telah disampaikan ke OIKN.

“Saat ini ada yang masih dalam tahap desain, ada yang sudah mulai membangun, dan beberapa bahkan sudah menyelesaikan pembangunan dan mulai beroperasi. Jadi semuanya berjalan sesuai jadwal. Fleksibilitas dalam jadwal ini diperlukan untuk memastikan kualitas proyek, yakni mulai dari desain hingga pelaksanaannya, bahkan OIKN juga terus memantau kemajuan setiap proyek agar tetap sesuai dengan target,” sebutnya. (*/nus)

Tinggalkan Komentar