LOKAL+

Tanggulangi Banjir, Pemkot Balikpapan Mulai Bangun Pengendali Banjir DAS Ampal

Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud melakukan peresmian dimulainya pembangunan pengendali banjir DAS Ampal. (Dok. isitmewa)

Pemkot Balikpapan mulai melaksanakan pembangunan bendungan air pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Proyek pembangunan pengendali banjir DAS Ampal ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemecahan kendi oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, di salah satu titik lokasi pembangunan sistem drainase yaitu di Balikpapan Global Sport, pada Senin, 5 September 2022.

Wali Kota Rahmad Mas’ud mengungkapkan bahwa penanganan banjir merupakan salah satu prioritas pembangunan Kota Balikpapan. Di mana pembangunan bangunan air pengendali banjir pada DAS Ampal merupakan upaya Pemkot dalam mengurangi penyebab bencana banjir di Kota Balikpapan.

“Kami menyambut baik dimulainya pekerjaan pembangunan bangunan air pengendali banjir DAS Ampal. Kita ketahui bersama bahwa sungai ampal berada pada daerah perkotaan,” ucapnya.

Pasalnya, selama ini permasalahannya yang terjadi pada sungai ampal adalah penyempitan dimensi saluran. Mulai bagian tengah sampai dengan hilir. Akibat adanya sedimentasi dan mengakibatkan berkurangnya kapasitas dan kemampuan sungai dalam mengalirkan debit banjir.

“Saya mengingatkan dan meminta dukungan masyarakat bahwa penanganan banjir ini bukan hanya menjadi pekerjaan pemerintah, tetapi juga memerlukan perhatian kepedulian dan partisipasi nyata dari semua pihak dan seluruh masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya minta bagian perizinan dan camat untuk mengawasi pengembang perumahan, karena dalam pembangunan perumahan juga harus bendali agar di kawasan sekitar tidak menyebabkan banjir.⠀

“Saya juga minta bagian perizinan, pak camat awasi benar pengembang-pengembang kita di Balikpapan,” tutur Wali Kota Rahmad Mas’ud.

Ia mengatakan, perizinan untuk pengembang tetap diperbolehkan, hanya saja lebih selektif sesuai regulasi. Karena jangan sampai proyek perumahan justru menimbulkan titik banjir baru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Andi Muhammad Yusri menjelaskan, bahwa sistem drainase DAS Ampal terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier. Sebagai sungai utama, sungai ampal berperan sebagai saluran primer yang bermuara di laut Selat Makassar.

Sungai Ampal berperan mengalirkan debit banjir dari daerah hulu yang melewati daerah perkotaan menuju muara di laut. “Permasalahan drainase yang terjadi di Das Ampal adalah banjir disebabkan kapasitas saluran lebih kecil dibanding dengan debit banjir,” papar M Yusri.

Adapun rencana penanganan prioritas akan dilaksanakan untuk tahun anggaran 2022-2023 berlokasi di Jalan MT Haryono yang terdiri dari beberapa titik lokasi.

Di antaranya pekerjaan gorong-gorong depan global sport, pekerjaan saluran outlet gorong-gorong depan global sport, pekerjaan saluran sekunder Balikpapan Baru, pengangkatan sisa abutmen jembatan PDAM dan jembatan depan Hotel Zurich jalan Jenderal Sudirman.

“Pekerjaan akan dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC),” tambahnya. (*)

Comments

POPULER

To Top