Penampilan Memukau Emy Rachmawati di MTQ VII Korpri Nasional, Menangis Membacakan Doa

Emy Rachmawati
Penampilan Emy Rachmawati saat berlomba di Cabang Doa MTQ VII Korpri Nasional di Palangka Raya, Kalteng. (ist)

Kalfilah Kaltim pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) VII Korpri Nasional, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Emy Rachmawati, A.Md.Kep, berhasil menembus babak final pada Cabang Doa kategori wanita.

Emy yang seorang tenaga kesehatan dengan latar belakang keperawatan, mencuri perhatian lewat penampilan luar biasanya hingga menangis saat memanjatkan doa di hadapan Dewan Hakim.

Emy sapaan akrabnya yang sehari-hari bertugas sebagai perawat di Puskesmas Karangrejo, Kota Balikpapan, mengaku sangat bersyukur dan terharu atas pencapaiannya ini. Ia merasa kejutan besar bisa mencapai babak final berkat dukungan penuh Korpri Kaltim yang telah mengadakan berbagai pelatihan intensif.

“Alhamdulillah, ini sangat mengejutkan. Terima kasih kepada dukungan Korpri dari Provinsi Kalimantan Timur yang sudah melakukan beberapa kali Training Center (TC) pertama, kedua, dan ketiga, sehingga banyak terjadi peningkatan. Alhamdulillah, itu terbukti dengan saya bisa masuk final di MTQ Korpri ketujuh ini di Palangka Raya,” ujar Emy penuh syukur.

Mengikuti MTQ Korpri ini bukanlah perkara mudah bagi Emy. Selain bertugas sebagai perawat, ia harus menghadapi tantangan teknis yang cukup besar dalam cabang pembacaan doa. Berdasarkan juknis pusat, terdapat tujuh paket doa wajib yang harus dihafalkan dalam bahasa Arab, yang jika digabungkan, panjangnya setara dengan satu juz Al-Qur’an.

“Memang cukup berat, satu paketnya lumayan panjang jika harus dihafal, dan ada tujuh paket doa wajib dalam bahasa Arab yang harus saya kuasai. Selain itu, ada juga doa-doa pilihan dalam bahasa Indonesia dengan tema yang harus kita konsep sendiri,” jelas Emy.

Emy memilih tema doa yang relevan dengan situasi dan harapan bangsa, yaitu doa untuk keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan Indonesia. Menurutnya, tema ini tepat untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, menuju Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.

“Misi-misinya juga saya tuangkan dalam doa. Insya Allah, mudah-mudahan diijabah oleh Allah,” harapnya penuh ketulusan.

Ini bukan kali pertama Emy mengikuti MTQ Korpri. Sebelumnya, ia pernah berpartisipasi pada MTQ Korpri Tingkat Nasional di Padang, Sumatera Barat, namun belum berhasil meraih prestasi.

“Waktu itu saya gagal mungkin karena kurang berlatih,” kenangnya. Namun, kegagalan tersebut tidak memadamkan semangatnya. Justru, pengalaman itu menjadi dorongan baginya untuk berlatih lebih keras dan siap bersaing di MTQ kali ini.

Dalam perjuangannya, Emy tak sendiri. Keluarga, rekan-rekan kerja di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, serta teman-teman di Puskesmas Karangrejo selalu memberikan dukungan moral yang besar. Bagi Emy, keterlibatannya dalam MTQ Korpri ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bentuk syiar Islam yang ia sampaikan sebagai seorang muslimah.

“Yang menjadi motivasi tentu adalah syiar Islam. Ini adalah bentuk syiar kepada agama kita, dan saya merasa terhormat bisa mewakili tenaga kesehatan di MTQ Korpri ini,” tutur Emy yang merupakan satu-satunya peserta berlatar belakang medis di antara banyak peserta dengan pendidikan agama.

Perjuangan Emy Rachmawati menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya di lingkungan kerja dikalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Baginya, partisipasinya dalam MTQ bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga cara mengharumkan nama Kalimantan Timur dan menguatkan iman. (rey/pt/portalkaltim/nus)

ADV DISKOMINFO KALTIM +

Tinggalkan Komentar