Pertama ke Samarinda, Bersih dan Ramah Menjadi Kesan Kafilah MTQ Nasional 2024
Kota Samarinda sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke-30 memiliki kesan bagus dari berbagai kafilah. Mereka menilai Samarinda kota yang bersih, dan warganya ramah.
Total ada 36 kafilah se-Indonesia yang bertandang ke Kaltim, utamanya Samarinda. Mayoritas baru pertama kali ke Bumi Etam. Mereka punya beragam kesan.
Misalnya saja kafilah dari Minangkabau. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat Al Amin, mengaku senang berada di Kota Tepian ini. Dia punya kesan yang bagus. “Samarinda bagus, bersih, dan orangnya ramah-ramah,” katanya Sabtu, 7 September 2024.
Al Amin mencatat pihaknya membawa seratus lebih rombongan. Dan sudah bersiap sejak 1 tahun lalu. Berharap bisa bertahan juara 5 nasional seperti tahun sebelumnya atau bahkan bisa meraih lebih tinggi lagi. “Kami mengikuti seluruh cabang lomba. Dengna kekuatan 100 orang kafilah, 56 qari-qariah, 12 orang pelatih, dan beberapa lainnya,” pungkasnya.
Kesan lain juga datang dari kafilah asal Jawa Timur. Pengurus LPTQ Jawa Timur, Muhammad Isa juga mengaku sangat senang ketika berada di Kaltim. Rombongannya disambut hangat oleh Diskominfo Kaltim.
“Kaltim orangnga sangat ramah. Kami diterima dengan baik dan meriah, langsung dibawa ke Kampung Kecil oleh Kominfo Kaltim,” kata Isa.
Mencoba makanan di Kampung Kecil, Isa mengaku sangat cocok dengan cita rasa masakan di Samarinda. Rasa pedas yang masih kuat, sangat cocok dengan lidah Jawa Timurnya yang memang pecinta pedas. “Luar biasa makannya pedas-pedas cocok banget sama lidah Jawa. Makanannya luar biasa.”
Isa bilang, rombongannya sudah tiba sejak 30 Agustus 2024. Dia membawa rombongan 100 orang lebih dan lengkap mengikuti semua cabang lomba. “Targetnya bisa meraih juara 1 dan menjadi juara umum seperti tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Kafilah dari Papua Barat juga punya kesan yang tak berbeda. Ketua harian LPTQ Papua Barat Musa mengaku senang karena disambut dengan hangat dan antusias oleh warga Kaltim. Namun juga kecewa saat pawai taaruf.
“Saat pawai masyarakat tidak terlalu ramai. Mungkin karena terlalu pagi. Kalau bisa agak siangan waktunya agar semua bisa menyambut,” kata Musa.
Musa sendiri mengaku membawa sedikit peserta. Sekitar 19 peserta. Meski begitu, Musa berharap bisa membawa kualitas yang bagus dan semangat kebersamaan dalam MTQ juga dikedepankan.
“Kami yakin dan percaya kami tampil terbaik. Setiap event MTQ kami selalu tampil 10 besar. Tahun ini sepertinya sulit karena jumlah peserta terbatas, tapi kami berikan yang terbaik,” pungkasnya.
Kafilah dari Papua Barat Daya, pun sama. Official Kafilah Papua Barat Daya, Abu Musa menceritakan, dirinya cukup terlesan dengan Bandara SAMS Sepinggan Kota Balikpapan. Yang merupakan Bandara Internasional.
“Kesannya cukup baik, terutama dengan bandara Kalimantan Timur, lalu sepanjang perjalanan kotanya cukup rapi dan bersih.” “Kemudian di Samarinda sendiri sama, orang-orang-nya sama antusias dengan MTQ Nasional,” jelasnya.
Abu Musa mengaku dirinya dan rombongan sudah tiba di Kota Samarinda sejak hari Kamis, 5 September 2024. Dengan membawa puluhan kafilah dari daerahnya. Pihaknya mengikuti seluruh cabang lomba kecuali Tafsir Bahasa Indonesia.
“Kita berusaha yang terbaik, urusan juara, itu urusan nanti. Saya kira semua provinsi punya potensi yang sama. Ini MTQ nasional yang pertama kami,” pungkasnya. (ens/nus)
BACA JUGA