Dari Tambang sampai Pendidikan, Banyak Harapan untuk Pemimpin Baru Kaltim

Serah terima jabatan antara Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Seno Aji. (humas pemprov)

Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Seno Aji baru saja dilantik. Keduanya akan memimpin Bumi Etam selama 5 tahun ke depan, 2025-2030. Banyak harapan masyarakat untuk pemimpin yang baru, dari isu tambang sampai janji pendidikan.

Usai dilantik, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyebut bahwa dirinya bersama Seno Aji akan menunaikan sejumlah janji politiknya selama masa kampanye. Utamanya pendidikan gratis.  Keduanya tengah menyusun regulasi pendidikan gratis SMA/SMK hingga S1-S3.

“Yang mampu memutus rantai kemiskinan dan kebodohan itu adalah pendidikan. Maka pendidikan harus kita letakkan yang pertama.”

Dengan berlalunya pelantikan Rudy-Seno, menandakan kerja keduanya memimpin Bumi Etam telah dimulai. Saatnya masyarakat menagih janji politik keduanya. Ada banyak harapan yang tersemat kepada pemimpin yang baru.

Misalnya saja seorang Mahasiswa Unmul, Selma Mela. Ia menaruh harapan besar pada kemajuan pendidikan di Kaltim di tangan Rudy-Seno. Ia berharap bukan hanya sekadar slogan namun juga menjadi komitmen nyata.

“Dengan dilantiknya gubernur dan wakil gubernur baru, harapan besar tertuju pada realisasi janji-janji yang telah disampaikan, terutama yang berkaitan dengan pendidikan.”

“Tagline “Gratis Pol’ semestinya bukan sekadar slogan, tetapi menjadi komitmen nyata dalam meningkatkan akses pendidikan,” katanya Jumat 21 Februari 2025.

Selain itu, Selma juga berharap program pendidikan gratis S1-S3 tidak hanya dikhususkan untuk kuliah di kampus yang berlokadi di Kaltim saja. Harapannya bisa meluas, mengingat belum semua jurusan S2 dan S3 terakomodasi di dalam daerah.

“Pastinya, kalau Gratis Pol benar-benar mau menjadi solusi bagi pemerataan akses pendidikan, idealnya program ini tidak hanya terbatas pada perguruan tinggi di Kalimantan Timur, tetapi juga memberi kesempatan bagi anak-anak Kaltim untuk berkuliah di luar daerah, bahkan hingga ke luar negeri.”

“Dengan begitu, generasi muda Kaltim bisa mengembangkan wawasan global, membawa ilmu dan pengalaman dari luar,” pungkasnya.

Mahasiswa lain di Unmul, Imah, menambahkan. Ia berharap Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dapat membuktikan janji program pendidikan gratis di Kaltim yang banyak diragukan oleh masyarakat.

“Ini jadi pembuktian. Karena programnya terlihat sulit untuk direalisasi. Tapi harapannya tidak ada lagi siswa atau mahasiswa yang putus pendidikan karena nggak punya biaya,” katanya.

Terpisah, seorang karyawan swasta asal Samarinda Seberang, Derry, juga menaruh banyak harapan. Tak hanya pada sektor pendidikan, namun juga berbagai sektor lain yang menurutnya masih jadi pekerjaan rumah pemerintah daerah.

Ia berharap, pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi lingkungan di Kaltim. Terutama melakukan pembangunan dengan berbasis kepedulian lingkungan. Mengingat Kaltim termasuk paru-paru dunia.

“Pembangunan yang lebih ke arah menjaga lingkungan hidup agar tetap sehat. Kaltim mesti mendapatkan apa yang menjadi haknya sebagai penghasil tambang batu bara,” katanya.

Selain itu, aksesibilitas di Kaltim juga perlu menjadi perhatian. Saat ini masih banyak akses jalan penghubung antar daerah yang kondisinya jauh dari memadai bahkan mengancam keselamatan masyarakat.

“Janji-janji di pendidikan sebisa mungkin direalisasikan untuk yang pendidikan gratis bagi pelajar dan mahasiswa Kaltim, beasiswa mesti dipertahankan  “Pemberdayaan UMKM dan kejelasan untuk investasi, penanganan jukir liar juga jika tidak bisa diatasi oleh Pemkot,” pungkasnya. (ens/nus)

Tinggalkan Komentar