Lewat Wisma Harapan, Pemprov Kaltim Kembangkan Keterampilan Anak Terlantar
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, tengah merancang sebuah program inovatif untuk menangani anak telantar.
Yaitu dengan mengubah panti sosial menjadi “Wisma Harapan”. Berbeda dengan panti sosial konvensional, “Wisma Harapan” akan menjadi tempat tinggal yang layak sekaligus pusat pengembangan keterampilan bagi anak-anak telantar.
Pada siang hari, mereka dapat menimba ilmu dan mengasah keterampilan di berbagai bidang. Sementara di malam hari, mereka dapat kembali ke wisma untuk beristirahat dengan nyaman.
Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak yang kurang beruntung. “Kami ingin anak-anak ini tidak hanya sekadar terpenuhi kebutuhan dasarnya, tapi juga memiliki bekal untuk mandiri dan sukses di kemudian hari,” ujarnya.
Program “Wisma Harapan” ini merupakan respon atas meningkatnya jumlah anak telantar di Kalimantan Timur, baik karena faktor ekonomi maupun karena kehilangan orang tua. Dinsos Kaltim mencatat, anak-anak ini rentan mengalami berbagai masalah sosial, seperti putus sekolah, eksploitasi, bahkan terlibat dalam tindakan kriminal.
“Melalui ‘Wisma Harapan’, kami ingin memberikan perlindungan dan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri,” tambah Andi.
Selain keterampilan vokasional, anak-anak di “Wisma Harapan” juga akan mendapatkan pendidikan formal dan non-formal, bimbingan konseling, serta pendampingan dalam mengembangkan minat dan bakat.
Dinsos Kaltim juga aktif berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim untuk menangani kasus-kasus anak terlantar yang terpaksa bekerja.
“Kami ingin memastikan hak-hak mereka terpenuhi, termasuk hak untuk bermain, berkreasi, dan mendapatkan pendidikan,” tegas Andi.
Tak hanya anak telantar, “Wisma Harapan” juga akan menjadi tempat singgah bagi gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terjaring razia. Mereka akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan keterampilan agar dapat hidup mandiri dan terlepas dari jerat kemiskinan.
Andi optimistis, program “Wisma Harapan” akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kalimantan Timur.
“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menangani permasalahan sosial dan menciptakan generasi penerus yang berkualitas,” pungkasnya.
Melalui “Wisma Harapan”, diharapkan anak-anak telantar di Kalimantan Timur dapat meraih mimpi dan membangun masa depan yang lebih baik. (adv/nus)
BACA JUGA