Legislator Kaltim Ajak Pemuda Tolak Money Politik

Mendekati pesta pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Legislator Kaltim Sukmawati kembali menyapa masyarakat di dapilnya. Kali ini, Sukmawati melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2022, pertamanya di tahun 2024 ini.

Adapun dalam sosper kepemudaan yang digelar selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 26 Januari hingga 28 Januari 2024 ini.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim itu mengajak para pemuda di Benua Etam ini untuk menjadi wirausahawan berjaya. Terlebih, dengan adanya IKN di Kalimantan Timur ini. Diharapkan, pemuda Kaltim khususnya di Paser dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang mampu membawa perubahan bagi desa maupun Kaltim.

Sosper disambut dengan antusias oleh masyarakat di sana. Dihadiri kurang lebih 100-an warga dari berbagai kalangan. Baik pemuda hingga kalangan dewasa laki-laki dan perempuan. Materi tentang Perda Kepemudaan disampaikan oleh dua narasumber. Di antaranya Pensiunan ASN atau Guru SMK PGRI 2 Tanah Grogot Syahruddin Yahya, dan Pensiunan ASN Kesbangpol Haris Fadhilah. Dipandu oleh Fauzi sebagai moderator.

Memasuki momentum politik. Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Sukmawati menginginkan agar warga di sana, semangatnya bisa bangkit untuk membangun desa mereka.

“Pemuda harus bisa membuat trobosan-trobosan, jangan hanya menunggu kepegawaian dari PNS dan perusahaan. Karena itu belum pasti,” ungkapnya, Minggu 28 Januari 2024. Melalui jaringan telpon.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong pemuda untuk dapat berperan aktif memanfaatkan dengan adanya IKN ini untuk mengembangkan usahanya. Menurutnya, IKN baru akan menjadi magnet bagi investor, sehingga akan membuka banyak peluang usaha.

“Pemuda harus siap menjadi wirausahawan, jangan hanya menunggu kesempatan. Karena itu bisa datang kapan saja,” ujarnya.

Sukmawati juga mengajak masyarakat untuk menjaga ke kondusifitas menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, perbedaan pilihan dalam politik tersebut, lazim. Namun, tidak boleh menjadi alasan untuk terjadi perpecahan dan permusuhan di masyarakat.

“Walaupun kita berbeda pilihan, kita harus tetap bersatu. Jangan sampai kita mau menerima hasutan-hasutan yang bisa memecah belah persatuan kita,” kata Sukmawati.

Melihat maraknya money politik yang belakangan ini menjadi sorotan. Sukmawati mengimbau agar masyarakat, tidak terjerat dalam money politik ini.

“Kalau mereka melaporkan ke Bawaslu, mereka harus ada bukti otentik. Mulai dari foto atau saksi baru diproses,” kata Sukmawati.

Sukmawati juga menekankan pemilu yang bersih dan fair. Sehingga mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas.

“Saya gak setuju dengan money politik. Money politik ini kan istilahnya bagi yang banyak uang itu yang menang padahal belum tentu kinerjanya bagus,” jelasnya.

“Sementara banyak kinerja bagus tapi tidak tersalurkan. Kalau fair aja kita berlomba-lomba jangan pake uang kita buktikan siapa yang masuk itu jelas siapa yang punya kinerja,” tegasnya.

Terakhir, Sukmawati meminta dukungannya kepada masyarakat. Agar, dirinya bisa kembali maju sebagai anggota DPRD Kaltim dapil III untuk dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Mohon doanya bisa mewakili di dapil tiga di DPRD kaltim,” pungkasnya. (kf/red)

Tinggalkan Komentar